Kapolresta Saat Menjawab Pertanyaan Insan Pers
Polresta Jayapura Kota,- Besarnya jumlah pelanggat Operasi Patuh Cartenz-2025 di Kota Jayapura yang didominasi oleh Pengendara tidak gunakan Helm SNI, karena pengendaranya tidak memiliki pemahaman atau kesadaran pentingnya menggunakan pengaman kepala saat mengendarai sepeda motor.
Hal tersebut diungkapkan Kapolresta Jayapura Kota Kombes Pol Fredrickus W.A. Maclarimboen, S.I.K., M.H., CPHR didampingi Kabag Ops Kompol Ferdinand E. Numbery, S.I.K., M.H dan KBO Satuan Lalulintas Ipda Fanny Krebru, S.H., M.H saat menggelar Press Conference kepada awak media tentang hasil pelaksanaan Operasi Patuh-2025 bertempat di Aula Mapolresta, Selasa (29/7) pagi.
Kapolresta mengungkapkan, setiap awal pembelian motor pasti diberikan Helm SNI, namun karena unsur kelalaian pihak pengendara sendirilah yang enggan menggunakan, sementara faktanya Helm sangat penting digunakan saat mengendarai sepeda motor.
"Untuk angka kecelakaan dan fatalitasnnya sendiri di tahun ini mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun lalu, dimana angka kecelakaan tahun ini terjadi sebanyak 36 kasus, sedangkan tahun 2024 sebanyak 26 kasus," ungkap Kapolresta.
Lebih lanjut terang Kapolresta, untuk jumlah korban jiwa nihil sementara jumlah luka berat dan luka ringan yang dialami pengendara meningkat di tahun ini dengan jumlah kerugian materiil sebanyak Rp. 86.500.000,-
"Harapan kami, walaupun tidak ada Operasi masyarakat bisa semakin sadar akan pentingnya keselamatan dalam berkendara. Untuk itu bersama wujudkan Kamseltibcar Lantas di jalan raya kita semua harus tertib berlalulintas, karena hal tersebut adalah tanggung jawab kita bersama," pungkas Kapolresta KBP Fredrickus.(*)
Penulis : Subhan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar